
KENDARIPOS.CO.ID — Masyarakat diminta tidak euforia dalam menyambut situasi New Normal dengan kebablasan. Era new normal atau kehidupan normal yang baru tetap harus mematuhi protokol kesehatan. Apalagi bagi mereka kelompok rentan seperti lansia dan seseorang yang punya penyakit komorbit.
Juru Bicara Pemerintah Untuk Covid-19 Achmad Yurianto menjelaskan, orang tua dengan penyakit komorbit atau anak-anak yang tak terlindungi jika tidak menerapkan adaptasi kebiasaan baru maka sangat mungkin akan menular dan tertular. Maka adaptasi kebiasaan baru mutlak harus dilakukan. “Basisnya adalah edukasi terus menerus di keluarga. Seperti pada anak, mungkin dia seharian tak keluar rumah. Tapi bisa saja tertular dari saudaranya yang jalan ke mana-mana,” jelasnya, Selasa (1/6).
“Normal yang Baru bukan sebuah euforia yang diekspresikan dengan merasa bebas. Bebas untuk melakukan apapun, bebas apapun dengan mengabaikan protokol kesehatan, dan kebiasaan baru. Maka kami minta keluarga melindungi anggota keluarga,” tuturnya.
Yurianto mengingatkan saat mal nanti dibuka, bukan berarti bebas jalan-jalan bersama keluarga mengajak para lansia yang rentan. Sebab lansia dan kelompok yang rentan dengan penyakit penyerta akan fatal jika tertular
“Apabila ada pusat perbelanjaan dibuka nanti, bukan berarti miliki kebebasan membawa orang tua kita ke pusat perbelanjaan. Orang tua kita yang punya hipertensi, kencing manis, sakit ginjal, berbondong-bondong ke mal atau bawa balita ke tempat-tempat itu. Resiko akan semakin besar. Kebiasaan baru harus ditanamkan,” katanya.
Yurianto juga mengingatkan kehidupan normal yang baru bisa dimulai dalam konteks akses layanan kesehatan. Gunakanlah sosialisasi layanan Telemedicine sebagai jasa konsultasi kesehatan. “Sehingga tak perlu menunggu di RS. Ini berikan resiko,” jelasnya.
(jpg)
