KENDARIPOS.CO.ID — Mantan Dewan Pakar ICMI Pusat, Andi Yuslim Patawari meminta kepada pemerintah dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) serta lembaga agama lainnya agar dapat memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai penyelenggaraan jenazah bagi pasien meninggal akibat Virus Corona.
Menurut AYP, hal ini penting sebab banyak berita viral di media sosial, masyarakat menolak pemakaman pasien yang terindikasi Covid-19. “Ini sangat miris dan memprihatinkan. Jenazah ditolak warga untuk dimakamkan di daerahnya. Kasihan, seandainya kita punya keluarga seperti itu, bagaimana perasaan kita,” kata AYP sapaan akrabnya.
Lanjut AYP, masyarakat harus diedukasi. Diberikan pemahaman secara menyeluruh. Apa dan bagaimana seharusnya dilakukan. Perlu dipahami, saat ini kondisi psikologi masyarakat dilanda kekhawatiran dan kebingungan. “Mereka tidak tahu harus berbuat apa. Tapi juga disisi lain masa kalau ada pasien corona meninggal lantas jenazahnya ditolak, itu kan memiriskan hati,” kata AYP melalui rilis yang diterima Kendari Pos.

Menurut AYP, pemerintah dan lembaga keagamaan harus segera bertindak, selain memberikan edukasi ke masyarakat juga memberikan solusi yang tepat mengenai pemakaman jenazah tersebut. Kata dia, pemerintah setidaknya memberikan solusi. Artinya jika memang jenazah pasien itu membahayakan warga maka sediakan lahan pemakaman khusus. “Karena ini tidak boleh dibiarkan berlarut-larut. Lembaga keagamaan juga hendaknya mengedukasi warga, bagaimana harusnya kita bersikap. Kasihan masyarakat kita. Jangan sampai gara-gara pemakaman, muncul lagi masalah baru,” tegas AYP. (KP)
