
KENDARIPOS.CO.ID — Mewabahnya virus korona (Covid-19) di Sultra menjadi pukulan telak bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Usaha mereka kini terhambat dan mulai kehilangan pendapatan. Padahal, UMKM merupakan salah satu fondasi perekonomian baik nasional maupun daerah.
Dalam situasi sekarang, Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan (KPw) Sultra yang diketahui aktif mendorong pengembangan UMKM, turut melakukan sejumlah langkah konsolidasi. Kepala Tim Advisory dan Pengembangan Ekonomi BI Sultra, Surya Alamsyah mengungkapkan bahwa BI Sultra saat ini mengidentifikasi UMKM yang terkena dampak korona.
“Karena kita tahu pendapatan mereka umumnya diperoleh dari aktivitas harian yang dilakukan. Dari hasil identifikasi ini, kami akan berkoordinasi dengan perbankan terkait implementasi relaksasi kredit bagi UMKM terdampak. Kami akan memantau kebijakan perbankan akan seperti apa. Karena masing-masing bank berbeda,” ujar Surya Alamsyah, Rabu (1/4).
Mengenai jumlah UMKM terdampak yang sudah teridentifikasi, Surya mengaku belum bisa memastikan jumlahnya. Sebab proses pendataan melibatkan sejumlah instansi terkait. Agar usaha para pelaku UMKM tidak lumpuh total, terutama yang bergerak di bidang perdagangan barang, BI Sultra terus mendorong agar mereka melakukan pemasaran dengan memanfaatkan media sosial seperti FB, Instagram, WA, dan lain sebagainya.
“Lakukan apa saja yang memungkinkan saat ini. Tapi barangnya harus diantar langsung ke pembeli untuk mencegah berkerumun,” imbuhnya.
Tak hanya itu, Surya menyebutkan bahwa BI Sultra juga tetap mengedukasi UMKM mengenai pengembangan produk, salah satunya packaging (pengepakan). “Sekaligus kami memberikan materi kepada UMKM untuk menambah pengetahuan mereka tentang pengemasan. Karena kemasan yang higienis sepertinya menjadi faktor yang cukup mempengaruhi pemasaran,” pungkasnya. (b/uli)
