
KENDARIPOS.CO.ID — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buton bereaksi cepat atas merebaknya virus corona di Sulawesi Tenggara. Setelah diumumkan adanya warga yang positif terinfeksi virus asal Wuhan, China itu, Bupati Buton, La Bakry, mengambil sejumlah langkah antisipatif. Selain membentuk gugus tugas dan memperketat penjagaan di wilayah-wilayah perbatasan, bupati juga harus menata sejumlah pos anggaran dalam APBD. Salah satunya adalah alokasi perjalanan dinas yang sebagian besar dialihkan untuk pengadaan alat kesehatan (Alkes).
“Kita geser biaya perjalanan dinas untuk keperluan pembiayaan pencegahan corona ini,” ungkapnya, Selasa (24/3) lalu. Alat kesehatan dimaksud yakni alat pendetaksi suhu tubuh, APD dan zat pembunuh virus. Termasuk juga operasional gugus tugas pencegahan covid-19 juga dibiayai oleh pemerintah. “Saat ini yang terpenting adalah kita mencegah. Saya juga sudah sampaikan bahwa sampai akhir Mei tidak ada pegawai yang dinas ke luar daerah,” sambungnya.
Bupati La Bakry sudah melayangkan surat edaran penyesuaian tentang sistem kerja Aparatur Sipil Negara dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19 di lingkungan Pemkab Buton. “Kalau ada yang sakit, tidak usah berkantor. Istirahat saja di rumah itu lebih baik. Semua hak-haknya tidak dipotong,” bijaknya. Ia juga sudah menginstruksikan semua desa di Kabupaten Buton diisolasi, utamanya daerah perbatasan. Setiap warga yang turun dari pelabuhan, maka suhu tubuhnya harus dideteksi. “Pos jaga akan dijaga Bhabinkamtibmas, Pol PP, Babinsa, petugas kesehatan. Semua warga yang masuk harus dicek,” terangnya. (b/lyn)
