
KENDARIPOS.CO.ID — Proses seleksi lelang Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama (JPTP) di lingkup Pemprov Sultra ditunda. Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Sultra, La Ode Mustari mengatakan, penundaan tersebut akibat wabah Covid-19 yang semakin merebak. Karena ada dua tim penguji yang berasal dari Makassar.
Mereka belum bersedia datang karena khawatir terpapar virus korona. “Jadi tahap seleksi ini kami tunda sampai waktu yang belum diketahui. Semuanya tergantung kondisi. Kalau sudah steril dari Covid-19, baru bisa diagendakan kembali,” ujar Mustari saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (30/3).
Untuk saat ini, lanjut dia, sebenarnya sudah memasuki tahap penilaian makalah. Selanjutnya, fase presentase dan wawancara.
Peserta yang dinyatakan lulus dan telah membuat makalah, selanjutnya akan diperiksa Pansel yang berjumlah 5 orang. Mereka adalah Drs. La Ode Ahmad P. B. AP, M.Si (Ketua/Anggota), Prof. Amir Imbarudin, MDA, PhD (Wakil Ketua/Anggota), Drs. La Ode Mustari, M.Si (Anggota), Prof. Aminuddin Ilmar, SH., MH (Anggota), dan Prof. Dr. Ir. Weka Widayati, MS (Anggota).
“Makalah mereka sudah ada sejak 12 Maret lalu. Tinggal dinilai. Saat akan diperiksa nanti, peserta gagal atau lulus ke jenjang selanjutnya ditentukan oleh kualitas dan idealnya konsep makalah yang mereka ramu, sesuai spesialisasi bidang yang dilamar,” jelasnya.
Sebelum itu, saat dimulainya pendaftaran 30 Januari sampai 13 Februari, terhitung ada 97 peserta yang mengajukan berkas lamaran kepada tim panitia seleksi (Pansel). Namun hanya 92 peserta dinyatakan lolos.
Diantara 12 jabatan yang dilelang, paling banyak peminatnya adalah posisi Kepala Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sultra. Jumlahnya 16 pelamar. Sedangkan paling sedikit adalah jabatan Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan posisi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sultra masing-masing 4 pelamar. (b/m6)
