KENDARIPOS.CO.ID -- Selain virus corona, ada penyakit lain yang juga perlu diwaspadai masyarakat. Difteri, juga berpotensi merenggut jiwa si penderita. Di Buton, anak berusia sekitar lima tahun kini menjalani perawatan intens di rumah sakit umum daerah. Ia harus diisolasi demi menjaga penularannya terhadap orang lain. Direktur RSUD Buton, dr. Ramli Code, mengatakan saat ini pasien difteri tersebut masih dirawat di ruang isolasi. "Pasien masih usia Balita, kita sedang rawat intens. Difteri ini mirip corona jadi harus diisolasi juga pasiennya," kata Direktur RSUD Buton itu, Selasa (17/3). Dijelaskannya, difteri tergolong penyakit menular berbahaya dan berpotensi mengancam nyawa manusia. Seseorang bisa tertular difteri bila terkontaminasi secara langsung dan tidak langsung dengan penderita. Difteri dapat dialami siapa saja. Namun risiko terserang difteri akan lebih tinggi bila tidak mendapat vaksin secara lengkap. "Batuk dan bersin itu bahaya kalau mengenai orang lain. Penularan juga bisa terjadi melalui benda yang sudah terkontaminasi air liur penderita, seperti gelas atau sendok," tambahnya. Menurutnya, Balita asal Desa Ambuau Indah, Kecamatan Lasalimu Selatan itu merupakan pasien kedua yang ditangani. Pasien pertama meninggal dunia. Olehnya itu, Ia mengimbau masyarakat mewaspadai penyakit difteri. Untuk mencegah penyakit itu, pihaknya melakukan kegiatan imunisasi rutin pada anak balita. 釘iasanya yang kena difteri karena tidak imunisasi lengkap. Makanya anak-anak Balita harus mendapat imunisasi lengkap," tambahnya. (b/lyn)
