
KENDARIPOS.CO.ID — Penyusunan anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) tahun 2021 memang masih lama. Namun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buton sudah memulai tahapan itu dengan menggelar pra musyawarah rencana pembangunan daerah (Musrembang). Agenda penyatuan persepsi terkait agenda prioritas daerah itu dipimpin langsung Wakil Bupati Buton, Iis Elianti didampingi Sekretaris Kabupaten (Sekab), Djilfar Djafar dan Kepala Bappeda, Ahmad Mulia.
Dalam arahannya Iis Elianti mengatakan keserasian program perencanaan antara desa, kelurahan hingga kabupaten penting dilakukan. Sebab, itu akan memberikan peluang besar bagi satu usulan untuk terakomodir. “Jangan dianggap pra musrembang ini tidak penting. Karena ini wadah untuk kita menyatukan persepsi apa visi dan misi daerah tahun depan. Supaya para Kades, lurah dan camat bisa mudah menentukan program prioritas yang akan didorong,” tegasnya, Senin (3/2) di aula Bappeda Buton.
Mantan anggota DPRD Buton itu menambahkan, usulan dari bawah harus fokus. Terpenting juga mesti melihat kebutuhan utama masyarakat. “Jangan sampai anggaran yang mencari kegiatan. Bagi Pemkab prioritas tapi untuk desa tidak begitu. Berarti tidak sinkron, makanya perbanyaklah koordinasi,” saran Buton-2 tersebut. Istri mantan Bupati Buton, Umar Samiun itu juga meminta pada Sekab selaku Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) agar proses perencanaan yang disusun didasarkan pada asas kebutuhan mendesak. “Jangan karena hal lain. Indikator mendesak yang diutamakan,” sambung Iis Elianti.
Sementara itu, Sekab Buton, Djilfar Djafar, menjelaskan, perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan agenda ke depan melalui urutan pilihan prioritas. “Tentunya dengan memperhitungkan sumber daya kita yang tersedia,” katanya. Olehnya itu, Ia berharap semua unit birokrasi memahaminya. Sehingga tidak terjadi kekecewaan saat usulannya belum diakomodir. “Kami jamin perencanaan ini akan diprioritaskan dari yang paling penting dan mendesak menurut kebutuhan masyarakat,” janjinya. (b/lyn)
