
KENDARIPOS.CO.ID — Iklim investasi Kota Kendari terus menggeliat. Tahun 2019, nilai investasi mengalami peningkatan menjadi Rp 4,6 triliun atau naik sebesar 2,51 persen dibanding tahun 2018. Sektor perdagangan dan reparasi menjadi penyumbang terbesar yakni Rp 1,53 triliun disusul jasa Rp 942 miliar.
“Peningkatan investasi ini menjadi pertanda bahwa para investor telah percaya untuk menginvestasikan dananya di Kota Kendari,” ungkap Satria Damayanti, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) Kota Kendari, Senin (10/2).
Nilai investasi Kota Kendari 2019 didominasi dari sektor tersier dengan nilai investasi Rp 3,703 triliun dengan jumlah usaha sebanyak 1.237. “Sektor ini meliputi hotel dan restoran, konstruksi, listrik, gas dan air, perumahan dan kawasan industri, transportasi, gudang dan komunikasi,” imbuhnya.
Sementara nilai investasi yang masih terus digenjot pemasukannya berasal dari sektor sekunder yang meliputi, industri kayu, industri tekstil, industri barang dari kulit dan alas kaki, serta industri makanan dengan jumlah investasi sebesar Rp 143 miliar. “Nilai investasi ini masih kurang dibanding dengan nilai investasi disektor lainya,” tuturnya.

Pada tahun 2020 ini, pihaknya akan terus menarik para investor untuk melakukan investasi di Kota Kendari dengan memberikan kemudahan-kemudahan khususnya pada pemberian izin usaha. “Saat ini kita memiliki aplikasi SI CANTIK. Aplikasi ini bisa dimanfaatkan oleh para investor untuk mengurus izin di mana saja tanpa harus repot-repot mengantri,” tuturnya.
Realisasi nilai investasi di Kota Kendari pada tahun 2020 diyakni wanita berhijab ini akan meningkat dibanding dengan tahun 2019. Hal ini disebabkan terdapat banyak potensi yang bisa diolah di Kota Kendari khususnya pada sektor jasa. (b/idh).
