
KENDARIPOS.CO.ID — Dewasa ini, biasa ditemukan kasus pasien dengan kadar kolesterol normal, namun masih juga mengalami serangan jantung atau stroke yang terjadi secara tiba-tiba dengan akibat fatal. Hal itu bisa saja terjadi, karena meskipun dislipidemia telah diketahui sebagai pemicu utama terjadinya aterosklerosis yang dapat berujung pada serangan jantung atau stroke, namun sebenarnya penyakit jantung koroner dan stroke bersifat multifaktor. “Hipertensi, merokok, diabetes melitus, obesitas, kurang aktivitas fisik, pola makan yang buruk, dan stres juga merupakan faktor risiko penyakit jantung atau stroke,” ungkap Novita Ayu, Customer Care Prodia Kendari, Selasa (15/10).
Selain itu, lanjut Novi, proses terjadinya aterosklerosis hingga munculnya serangan jantung atau stroke juga sangat kompleks, melibatkan banyak faktor dan memerlukan waktu yang panjang. Jadi, hasil kolesterol normal memang tidak bisa menjamin manusia terhindar dari serangan jantung maupun stroke. Bisa saja pasien tersebut memang memiliki kadar kolesterol Low Density Lipoprotein (LDL) yang normal, tetapi jika lebih banyak tipe kolesterol LDL berukuran kecil atau yang dikenal dengan small dense LDL, justru lebih berbahaya karena small dense LDL lebih mudah terperangkap, dan masuk ke dalam lapisan dinding pembuluh darah (intima).
Novi mengungkapkan, ada beberapa jenis kolesterol yang sangat berbahaya, salah satunya yaitu Lp (a) (lipoprotein a), yang memacu terjadinya penumpukan kolesterol di dinding pembuluh darah tersebut. “Bila kadar lp (a) lebih dari 18 mg/dl akan meningkatkan 2 kali risiko terjadinya serangan jantung dan stroke,” ungkapnya.
Seperti yang kita ketahui, kata Novi, kolesterol adalah sejenis lemak (lipid) yang dibutuhkan tubuh untuk pembentukkan membran sel, selubung saraf (insulator) dan bahan produksi hormon tertentu. Kolesterol juga berfungsi membantu proses pencernaan makanan. Sebagian besar (80 persen) kolesterol yang dibutuhkan itu diproduksi oleh hati, dan lainnya (20 persen) dari konsumsi makanan yang terutama berasal dari produk hewani. Kolesterol dikirim ke seluruh tubuh melalui aliran darah dalam bentuk berikatan dengan protein, yang disebut lipoprotein.
