KENDARIPOS.CO.ID — Aksi demonstrasi mahasiswa 24 September lalu meninggalkan catatan penting dalam perjalanan dunia pendidikan. Salah satunya yakni keterlibatan pelajar dalam aksi menyampaikan aspirasi. Menanggapi itu, Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sultra, Asrun Lio, sangat menyayangkan. Menurutnya itu hal yang tidak boleh terulang.

Kadis menghimbau kepada para kepala sekolah dan dewan guru serta orang tua siswa untuk mengingatkan dan menekankan kepada seluruh siswa untuk tidak terlibat dalam setiap unjuk rasa apalagi terprovokasi ke hal-hal yang sifatnya anarkis dan kekerasan.
“Siswa itu masih tanggung jawab guru dan orang tua karena menurut undang undang statusnya masih sebagai warga negara yang dilindungi, belum dewasa, belum bisa mengambil keputusannya sendiri. Baik guru, kepala sekolah dan orang tua jangan sampai tidak tahu anaknya mengikuti unjuk rasa” katanya.
Kementerian Pendidikan kata dia, sudah mengeluarkan surat edaran agar pihak sekolah dan orang tua berperan aktif untuk mencegah keikutsertaan siswa dalam aksi. Asrun menambahkan, hari ini Senin (30/9) pendidik dan tenaga kependidikan khusus siswa SMK/SMA di Kota Kendari diliburkan mengingat ada aksi demo yang bisa tak terkendali dan dapat berdampak pada keamanan siswa. “Ini sesuai hasil rapat dengan gubernur , kita semua sepakat siswa jangan masuk sekolah hari ini,” tutupnya. (lyn)
