
KENDARIPOS.CO.ID — Pembicaraan mengenai susunan kabinet ke depan makin mengemuka pascapenetapan capres dan cawapres terpilih oleh KPU. Cawapres terpilih KH Maruf Amin tidak menampiknya. Hanya saja, dia menyatakan saat ini belum ada pembicaraan apapun antara dia dengan capres terpilih Joko Widodo tentang susunan kabinet.
Hal itu disampaikan Maruf usai bertemu dengan Wapres Jusuf Kalla di kantor Wapres kemarin (4/7). “Yang pasti tentu ada dari pihak partai koalisi, dari profesioinal, kira-kira begitu,” terangnya. Sementara, siapa-siapa orangnya belum ada pembicaraan sama sekali. Termasuk jumlah menteri yang akan direkrut atau bahkan peluang perubahan nomenklatur kementerian dan lembaga.
Maruf mengatakan, calon menteri bisa dari mana saja. Termasuk dari ormas seperti PBNU. Berdasarkan penelusuran Jawa Pos, selama bertahun-tahun, seperti sudah ada tradisi menempatkan perwakilan NU dan Muhammadiyah di kabinet, siapapun presidennya. Biasanya, NU mendapatkan posisi menteri agama. Meskipun ada kader Muhammadiyah, yakni Malik Fajar, yang pernah menjadi menag di awal era Reformasi. Sementara, umumnya Kader Muhammadiyah akan menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
