
KENDARIPOS.CO.ID — Bubarnya koalisi Indonesia Adil Makmur membuat peta politik perlahan mulai terbaca. Khususnya terkait peluang berpindah haluan. Sejauh ini, manuver yang paling sering muncul di permukaan berasal dari partai Demokrat dan PAN meskipun enggan mengakui. Partai Gerindra masih bimbang, dan PKS mengisyaratkan konsistensi untuk tetap berada di luar pemerintahan.
Wakil Ketua Bidang Advokasi DPP Gerindra Hendarsam Marantoko mengakui, di Internal partai Gerindra, ada perbedaan pendapat. Ada yang mengharuskan partai berlambang kepala Garuda itu masuk koalisi pemerintah, ada pula yang menolak dan tetap ingin berada di luar. “Tapi pada prinsipnya kami ingin kembali pada kepentingan partai Gerindra itu sendiri,” ujarnya, kemarin.
Karena itulah, pihaknya membuat forum komunikasi. Fungsinya untuk menyerap aspirasi. Bagi Gerindra, tuturnya, yang utama adalah kepentingan bangsa dan negara, juga konstituen. “Gerindra itu nyaman dengan posisi oposisi sebenarnya, jadi nggak ngiler-ngiler amat untuk masuk koalisi (pemerintah),” lanjutnya.
