
KENDARIPOS.CO.ID — Kepala Pusat Kesehatan Haji (Puskeshaj) Kemenkes, Eka Jusup Singka berpesan agar petugas menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab. “Petugas harus positif dan bertawakal kepada Allah saat melayani jamaah haji,” ujar Eka, kemarin. Pemberangkatan PPIH gelombang kedua tersebut menyusul tim advance yang telah diberangkatkan pada 1 Juli lalu. Setiba di Jeddah, para petugas akan menjalankan umrah terlebih dulu. Selanjutnya, mereka harus bergegas menyambut kedatangan jamaah.
Eka meminta jamaah haji mewaspadai heatstroke yang dipicu cuaca panas. “Heatstroke itu cara cegahnya harus banyak minum air putih,” katanya. Menurut dia, heatstroke terjadi karena kekurangan asupan air, cairan tubuh menguap, keluar banyak keringat, dan kandungan air dalam darah yang kering. Hal itu mengakibatkan darah tidak mengalir sampai kepala sehingga terjadilah heatstroke.
“Kalau di Indonesia kasus heatstroke tak ada. Dokter di Indonesia tak pernah lihat adanya heatstroke, ada di sana (Arab Saudi, Red),” ucapnya. Akibat paling fatal dari heatstroke adalah meninggal dunia. Suhu tertinggi di Arab Saudi, menurut informasi, bisa mencapai 50 derajat Celsius. “Kalau jamaah haji proaktif pakai payung, perbanyak minum air putih, tak masalah. Yang harus dikendalikan dari suhu setinggi itu adalah kitanya,” terangnya.
