
Foto : Helmin Tosuki/kendariNews.com — Pemilik sapi memperlihatkan ternaknya yang sudah mati diduga memakan racun dikebun warga, Minggu (4/10)
KENDARINEWS.COM, WANGGUDU — Sebanyak lima ekor sapi ternak milik masyarakat Desa Matapila Kecamatan Lasolo mati menggenaskan. Hal itu setelah kelima ekor sapi itu meneguk pupuk yang diduga sengaja disimpan pemilik kebun.
Yusman, seorang pemilik ternak yang ditemui di Polsek Lasolo mengatakan, jika pemilik kebun dianggap sengaja menyimpan pupuk yang telah dicampuri racun gramazon di dalam baskom. Akibatnya, sapi yang mencari makan di areal perkebunan cengkeh itu mati setelah meminum pupuk yang telah dicampur racun gramazon.
“Kejadiannya sekitar pagi pukul 03.15 dini hari, (4/10). Sebanyak lima ekor sapi mati secara bersamaan,” kesalnya didampingi Murhan, pemilik sapi lainnya. Warga mengaku, sapi ternak yang tewas telah kali ketiga terjadi di desa mereka. Mereka menilai pemilik kebun dianggap sengaja meracuni sapi-sapi mereka.
“Baru kebunnya juga tidak dipagar, pasang racun tidak pernah disampaikan sama warga,” ujarnya. Jika ditaksir, kerugian materil warga mencapai puluhan juta rupiah. Ditempat yang sama, pemilik kebun cengkeh Lasahari, warga Desa Andeo Kecamatan Lasolo membantah tudingan telah meracuni sapi warga. Menurut pengakuannya, baskom yang berisikan pupuk merupakan sisa dari hasil pemupukan cengkeh yang telah dilakukan.
“Saya habis pupuk cengkeh, baru baskomnya saya simpan dibawah pohon. Semalam kan turun hujan, jadi baskomnya berisi air,” belanya. Dari pantaun kendariNews.com, sebanyak lima ekor sapi masih tergeletak dipinggir ruas jalan poros Lasolo-Wawotobi.
Pihak kepolisian sektor Lasolo telah mengidentifikasi kematian ternak milik warga. Saat ini, polisi telah memintai keterangan korban pemilik sapi, termasuk terlapor Lasahari. Kapolsek Lasolo, Ipda La Jima mengakui adanya laporan itu. “Kita masih sementara mendalami kasus ini. Apakah ada unsur kesengajaan didalamnya, sehingga menewaskan ternak warga,” ujar Lajima, dikantornya. (Helmin/b)